foto: pixabay.com |
Nurul baru ngerti kenapa pembantunya Ijah selalu
terlihat semangat bawa tumpukan sampah keluar rumah kalo udah waktunya Pak Maun
datang ngambil sampah. “ Ooohh… ternyata ada Indra, anak Pak Maun bantu
ngambilin sampah… hhmm… apa gantengnya she dia ? “ celetuk Nurul di
samping Ijah yang lagi asik senyum-senyum sendiri sambil ngebayangin Indra.
Menurut info si Ijah, setelah
lulus SMA, Indra tidak
meneruskan kuliah karena ketiadaan biaya. Dan untuk memperingan biaya hidup keluraganya, Indra bantu bapaknya, Pak Maun untuk mengambil sampah di RW. 8.
Satu hari, Pak Maun dan Bu Maun, punya hajatan menyunatkan anaknya yang
kedua, yaitu Malik (10 thn) dan
Pak Maun mengundang seluruh warga RW. 8. Kebetulan
berhubung gak mungkin 200 kk hadir disitu, maka untuk menghormati Pak Maun yang
sudah 10 tahun lebih mengabdi sebagai tukang sumpah di RW. 8, maka Pak Hanafi
(40 thn, Ketua RW. 8 memutuskan yang hadir itu perwakilan per RT saja dan untuk
uang amplopnya dimintakan warga per KK Rp. 5.000,- sehingga total uang terkumpul
sekitar Rp. 1.000.000,-.
Akhirnya Pak Hanafi dan beberapa perwakilan RT datang ke
acara hajatan sunatan anak Pak Maun. Pak Hanafi hadir bersama anaknya yang
ketiga yaitu Nurul (23 thn). Awalnya Nurul nggak mau ikut ke acara pak Maun, karna menurut Nurul, Pak Maun itu bukan
apa-apa dan hanya tukang sampah. Padahal Pak Hanafi
sengaja
ngajak Nurul hadir untuk mendidik
Nurul bahwa setiap manusia itu sama, tidak ada strata sosial, tidak ada perbedaan
antara si Kaya dan Miskin. Apalagi
Pak Hanafi juga sering mergoki Nurul dan teman-temannya mencemooh orang-orang
yang kurang beruntung.
Saat datang ke acara Pak Maun, betapa kagetnya Nurul,
ternyata Pak Maun yang hanya berprofesi seorang tukang sampah, tapi memiliki rumah sederhana yang indah dan bisa mengadakan acara sunatan
yang cukup meriah. Dari situ
Nurul paham apa yang dulu dikatakan papa-nya, meskipun hanya seorang tukang
sampah, tapi kerjaan yang halal itu akan membawa berkah bagi yang kerja, daripada orang
yang pekerjaannya
bergengsi, tapi pada
akhirnya masuk bui karena korupsi.
“ What ? Apa gak salah liat ? Indra si tukang sampah
kok berubah jadi kayak pangeran tampan ? Ohh… My God… Very handsome… “ Nurul kaget campur terpesona lihat Indra yang biasanya mungut
sampah dengan keadaan kumal gak karuan, tapi pada acara hajatan itu, Indra
begitu bersih dan begitu tampannya.
Ehhh… tiba-tiba saja Nurul keganjenan,
pingin ngajak ngobrol Indra terus, padahal Indra harus nyambut tamu-tamu yang
datang, dan meskipun Pak Hanafi ngajak pulang Nurul dari acara hajatan pak
Maun, tapi Nurul ogah-ogahan karena masih ingin berlama-lama ngobrol sama Indra.
Keesokan harinya di kampus, Nurul masih mikirin Indra,
teman-teman Nurul, yaitu Heny, Dian dan Nova pada bingung sama sikap Nurul yang
beda
banget. Di rumah, Nurul
jadi rajin nungguin Indra dan Pak Maun datang ngambil sampah terus Nurul yang
anter sampah dari dalam rumahnya ke gerobak sampah Pak Maun. Hhhmm.. sampe Ijah
bingung sendiri ngeliat tingkah Nurul yang nggak banget seperti biasanya.
Diam-diam Pak Hanafi bahagia karna tahu kalau Nurul mulai jatuh cinta sama
Indra.
Nurul pun mulai berani pedekate sama Indra dan
akhirnya mereka pun jadian. Nurul bahagia banget punya kekasih Indra biarpun
Indra hanya tukang sampah. Makanya Nurul nggak malu bawa Indra ke kampusnya dan
ngenalin Indra ke teman-temannya Heny, Dian dan Nova. Heny,
Dian dan Nova nggak nyangka sama selera Nurul yang menurut mereka rendah nggak
bonafit. Mereka pun mulai
menjauhi Nurul karna malu dan nggak betah kalo ada di dekat Indra, si tukang sampah
alasannya she, bau. Padahal, Indra sama sekali nggak bau sampah lho…
Ada kisah yang menarik lho. Ternyata dulu, Dian adalah tetangga dari
Indra
dan pernah pacaran dengan Indra.
Berhubung Ibunya Dian yang janda miskin menikah lagi dengan orang kaya dan tinggal di
Australia, maka Ibu
Dian pindah ikut ke suaminya di Austaralia dan Dian juga ikut. Nova dan Heny, hampir mengetahui hal itu secara tidak
sengaja, saat Indra diajak Nurul untuk mampir ke kampusnya, dan saat itu Indra keceplosan mengenal Dian sebagai bekas tetangga-nya. Tapi untuk nutupin masa lalu Dian, Dian justru
memaki Indra dan Dian mengaku
ke
Heny dan Nova kalau ia sama sekali tidak mengenali Indra sebelumnya. Parah ya Dian.
Tapi parahnya lagi, ternyata diam-diam Dian masih ada rasa sama Indra. Dian berusaha menggagalkan kisah
kasih Indra dan Nurul dengan cara mendekati Indra kembali. Heny dan Nova juga
mulai menaruh curiga terhadap Dian, dan berusaha menyelidiki, dan akhirnya ketahuan
bahwa memang Dian dulunya adalah orang miskin yang stratanya dibawah Heny dan
Nova. Akhirnya Heny dan Nova juga menjauhi Dian setelah menjauhi Nurul.
Nurul pun cemburu sama Dian, karena Dian mendekati Indra. Hubungan
Nurul dan Indra sampai rusak dan
menggantung. Bahkan setiap Indra melewati rumah
Nurul, dimana biasanya Nurul yang mengantar
sampah dari dalam rumah, sekarang yang mengantarkan sampah kembali si Ijah, pembantunya.
Setelah Dian menyadari bahwa cinta Indra bukan untuknya,
akhirnya Dian menjelaskan semuanya ke Nurul, bahwa memang Dian sempat mendekati
Indra, karna mengira
barangkali Indra masih cinta sama Dian, ternyata Indra sudah tidak cinta sama
Dian, tapi hanya cinta Nurul. Dan Dian juga menjelaskan mengapa sekarang ia
berteman dengan
Nurul, karena kini Heny dan Nova sudah tidak mau lagi berteman dengan Dian yang
status sosialnya dulu hanyalah orang biasa dan miskin seperti Indra. Mata hati Dian mulai terbuka bahwa teman-temannya
selama ini berteman dengannya hanya karna memandangnya dari segi materi.
Saat Dian menjelaskan hal itu ke Nurul, tiba-tiba Indra
datang dengan gerobak sampahnya, karena memang pada saat itu adalah waktu
mengangkat sampah di wilayah RW. 8. Indra kaget, tiba-tiba Nurul merangkulnya.
Dan Nurul mengatakan kepada Indra bahwa Nurul minta maaf atas kesalahan ini,
dan mengajak Indra untuk jadian lagi. Indra pun menerima ajakan Nurul karena
Indra memang masih cinta sama Nurul.
Ada berita yang sangat mengejutkan
buat Nurul. Indra dapat beasiswa melanjutkan study S1 ke Amerika. Pak Hanafi dan
Nurul sangat bahagia karna biarpun Indra berprofesi tukang sampah tapi memiliki
otak yang cerdas.
Comments
Post a Comment