CINTA DI ATAS MEJA BILLIARD

Protected by Copyscape
cinta, meja, billiard, meja billiard
foto: pixabay.com
 
Vanya(23th) syok, tiba-tiba diputusin Aldo(25th) tanpa alasan. Vanya makin sakit hati setelah tahu Aldo jadian dengan Tasya, pemain Billiard yang sering menang kompetisi billiard. Aldo bisa jadian dengan Tasya karna menang taruhan Billiard dari teman-teman komunitas billiardnya. Vanya nggak habis pikir sebegitu rendahnya harga diri Tasya sehingga mau dijadikan obyek taruhan para cowok di atas meja billiard.

Rima, sahabat Vanya  juga heran, kenapa Aldo sampai ngorbanin cintanya dengan Vanya yang sarjana farmasi bergelar apoteker dan pemimpin apotik SEMBUH hanya untuk menang taruhan dapetin Tasya. Kemungkinan Aldo jenuh dengan Vanya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya selain memimpin apotik milik orang-tua sendiri tapi juga karyawan perusahaan farmasi. Vanya menyadari kesalahannya nggak punya waktu kencan dengan Aldo karna kesibukannya di kantor dan apotik. Vanya nyesal menyia-nyiakan Aldo dan ingin rasanya memutar waktu kembali supaya bisa membenahi hubungannya dengan Aldo.

Di saat hati terpuruk, tiba-tiba apotik SEMBUH dikomplein pelanggannya. Pasalnya, obat yang ditebus si pelanggan, Kakek Argo (60th) dari apotik SEMBUH tidak sesuai dengan resep dokter. Resep yang diberikan dokter adalah obat untuk penyakit jantung kronis, tapi yang diserahkan ke cucu Kakek Argo malah obat kuat perkasa. Cucu Kakek Argo akan menggugat apotik SEMBUH ke pengadilan karna telah sengaja memberikan obat kuat perkasa itu untuk Kakek Argo. Dan jelas tertulis pada etiket (label) pasien pada kemasan obat, obat itu ditujukan pada Tuan Argo. 

Vanya memohon-mohon pada Kakek Argo dan cucunya untuk menempuh jalan damai dengan ganti rugi. Kakek Argo akhirnya bersedia jalan damai. Rupanya wartawan terlanjur tahu. Keesokkan harinya, kasus Kakek Argo dan apotik SEMBUH  diberitakan di media massa. Headline beritanya, APOTIK “SEMBUH” MEMBERI KAKEK USIA 60TH PENDERITA JANTUNG KRONIS, OBAT KUAT PERKASA. Vanya stress karna pemberitaan itu sudah bikin nama baik apotiknya rusak dianggap apotik mal praktek.

Seorang pria muda Argo(25th) tiba-tiba datang ngaku kalau berita di media massa itu sebenarnya karna obat jantung kakek Argo tertukar dengan obat perkasa Argo yang juga dibelinya di apotik SEMBUH. Waktu itu, Argo buru-buru keluar apotik nggak sengaja tubrukan dengan cucunya Kakek Argo yang barusan menebus obat jantung. Kantong plastik mereka berdua jatuh dan Argo salah ambil kantong plastik obat Kakek Argo. Baru sadar kalau tertukar, setelah tiba di rumah begitu juga dengan cucu kakek Argo.

Vanya minta ganti rugi Argo karna keteledoran Argo masyarakat mencap apotiknya apotik mal praktek. Argo ngotot tidak mau ganti rugi karna tidak merasa bersalah. Vanya makin emosi dan mengancam akan melapor ke polisi. Akhirnya, Argo nyerah karna ia seorang pemain billiard kelas Internasional dan tidak mau namanya jelek karna berurusan dengan polisi. Vanya kaget mendengar pengakuan Argo pemain Billiard Internasional dan ide cemerlang pun muncul. Argo nggak harus ganti rugi dengan uang tapi mengajari Vanya main Billiard selama 3 bulan  dan bersedia bermesraan kalo sedang di depan Aldo dan Tasya.

Argo bersedia ganti rugi dengan cara Vanya. Awalnya, Argo mengajari Vanya bermain Billiard di rumah Vanya. Setelah Vanya mahir, Vanya dan Argo main di tempat main Billiard di mana Aldo dan Tasya biasa main. Kemesraan Vanya dan Argo berhasil mancing kecemburuan Aldo. Aldo nggak nyangka Vanya yang sama sekali nggak suka Billiard, tiba-tiba lihai main Billiard dengan Argo pemain Billiard profesional, pake adegan mesra segala lagi. Vanya puas bisa unjuk diri ke Aldo kalo seorang apoteker juga jago main Billiard.

Karna menjagokan pacar masing-masing yang Juara kompetisi Billiard, Vanya dan Aldo mengadakan pertandingan Billiard antar pasangan Argo-Vanya dan Tasya-Aldo. Hukuman bagi yang kalah, selama sebulan harus jadi kacung pasangan yang menang. Ternyata Argo-Vanya menang. 

Selama sebulan, Aldo dan Tasya jadi kacung Argo dan Vanya. Aldo dan Tasya  harus mengekor ke mana saja Argo dan Vanya pergi kencan. Saat Argo dan Vanya candle light dinner, Aldo dan Tasya harus berdiri seperti patung dekat Argo dan Vanya yang asik menikmati candle light dinner. Saat Argo dan Vanya shopping, Aldo dan Tasya yang bawain semua belanjaan. Saat Argo dan Vanya main Billiard, Aldo dan Tasya yang mempersiapkan peralatan Billiard. Argo dan Vanya puas sudah sukses ngerjain Aldo dan Tasya.

Aldo merasa tertantang kembali mendapatkan Vanya dari Argo. Aldo pun berupaya berhubungan kembali dengan Vanya tanpa sepengetahuan Tasya dan Argo. Namun Vanya sengaja jual mahal untuk bikin Aldo semakin penasaran dan kian gencar mengejar-ngejar cintanya. Rupanya Aldo semakin cemburu setiap kali Vanya semakin lengket dengan Argo.

Di depan Vanya, Aldo pun nekat menanyakan keseriusan Argo dengan Vanya. Argo mengatakan kalau ia cinta mati pada Vanya dan akan segera melamar Vanya. Aldo emosi mendengar perkataan Argo dan menyerang Argo hingga terjadi perkelahian. Tiba-tiba muncul Dira yang ternyata kekasih Argo padahal selama ini Argo ngaku pada Vanya kalo lagi jomblo. Dira menyerang Vanya sudah merebut kekasihnya. Merasa terpojok, terpaksa Vanya ngaku kalo dia dan Argo hanya pura-pura pacaran untuk bikin Aldo cemburu karna Vanya yakin Aldo masih mencintainya. Mendengar pengakuan Vanya, kemarahan Aldo pun reda. Ternyata selama ini kemesraan Vanya dan Argo hanya sandiwara. Aldo pun tidak tertarik lagi merebut Vanya dari Argo karna sebenarnya Vanya bukan pacar Argo.

Vanya sedih dan kecewa karna ternyata Aldo hanya menikmati sensasi bersaing memperebutkan cewek. Pantas aja, Aldo segitu mudahnya meninggalkan Vanya untuk bersaing memperebutkan Tasya yang juga senang dijadikan obyek taruhan. Mata hati Vanya jadi terbuka kalau selama ini dia telah salah mencintai pria. Apalagi Rima mengingatkan kalau dulu Vanya jadian dengan Aldo karna Aldo berhasil mengalahkan Damar yang bersaing mendapatkan cinta Vanya. Akhirnya, Vanya dapat melupakan cintanya pada Aldo.

Tiba-tiba Argo muncul menyatakan cintanya pada Vanya. Argo sudah mengakhir cintanya dengan Dira karna hubungan mereka memang sudah hambar. Dira terlalu sibuk dengan kegiatannya dan hampir nggak punya waktu kencan dengan Argo. Selain itu, Dira terlalu ego dan arogan. Dira inginnya Argo mengikuti semua kemauan dan yang disukai Dira sedangkan Dira tidak pernah mau mengikuti semua kemauan dan yang disukai Argo seperti bermain Billiard. 

Saat bersama Vanya, Argo merasa nyaman dan menikmati sebagaimana layaknya hubungan kekasih yang saling mencintai dan menghargai. Vanya bahagia menerima cinta Argo dan bertekad di hatinya untuk menjadi kekasih yang dapat membahagiakan Argo.

Protected by Copyscape

Comments