AKU DICERAI ISTRI DEMI AMBISI BISNIS MERTUAKU

Protected by Copyscape


Hilal dan Saskia terpaksa bercerai hanya karena paksaan orang-tua Saskia agar Saskia menikahi Rendi pengusaha muda kaya raya. Danu, ayah Saskia tidak sanggup melunasi hutang ke bank sejak bisnisnya bangkrut. Datang Rendi bersedia lunasi semua hutang Danu ditambah modal untuk bisnis Danu asalkan Saskia ceraikan Hilal dan menikahi Rendi. Danu dan Intan, Ibu Saskia setuju syarat itu.

cerita, kisah,cerita cinta, cinta, cerita keluarga, cerai,
foto: pixabay.com
Sejak Hilal dan Saskia berpacaran, Danu dan Intan memang menentang hubungan mereka karena Hilal hanya pelukis jalanan. Namun Saskia meyakini pernikahan yang dilandasi niat suci karena Allah pasti membuka pintu berkah. Terpaksa Danu dan Intan setuju pernikahan Saskia dan Hilal.

Selama 5 tahun pernikahan, Saskia sangat bahagia hidup sederhana berkecukupan bersama Hilal meski belum kunjung dikaruniai anak. Tapi di mata Danu dan Intan, rumah tangga Hilal dan Saskia tidak bahagia karena Hilal tetap saja pelukis jalanan yang lukisannya hanya laku 2-3 buah seminggu dengan harga 100.000 - 300.000. Hilal juga nafkahi kedua adik kandungnya Zahra (15) dan Iqbal (13) sesuai pesan almarhum kedua orang-tua. Pastilah penghasilan Hilal tidak cukup membiayai empat orang.

Untung Saskia kerja sehingga gaji Saskia dapat menutupi kekurangan kebutuhan mereka. Namun berkali-kali Danu dan Intan bujuk Saskia ceraikan Hilal karena penghasilan Hilal lebih rendah dari gaji Saskia tapi Saskia menolak.

Hingga Saskia nggak tega melihat bisnis Danu bangkrut dan hutang ke bank tidak terbayar. Saskia harus memenuhi syarat dari Rendi jika ingin hutang Danu lunas. Saskia menceraikan Hilal lalu menikahi Rendi.

Sejak bercerai, Hilal berubah dari biasanya semangat jual lukisannya di pinggir jalan kini semua lukisannya disimpan di gudang. Dia ingin kerja di kantor untuk buktikan ke Saskia dan orang-tua Saskia, ia bisa sukses.

Sebulan melamar kerja tidak satupun perusahaan memanggil Hilal untuk posisi staf keuangan. Hanya satu memanggil tapi posisi office boy. Hilal menolak. Akhirnya jadi tukang parkir liar di sekitar lokasi Hilal biasa jualan lukisan.

Meski sadar penghasilan parkir liar tidak cukup memenuhi kebutuhan-nya dan kedua adiknya, Hilal tetap bertahan. Akibatnya, Zahra dan Iqbal nunggak uang sekolah. Zahra kucing-kucingan setiap kali Mpok Hindun datang nagih utang sebulan di warung nasi. Iqbal terpaksa selalu bohong tiap kali Mpok Hindun cari Zahra ke rumah, ngakunya Zahra keluar rumah padahal sembunyi di kamar.

Tidak tahan jalani hidup seperti itu, Iqbal dan Zahra diam-diam jual lukisan Hilal jauh dari lokasi Hilal parkir liar. Tapi mereka kecewa dua minggu jualan tidak satupun lukisan yang laku. Lalu Zahra mengajak Iqbal ikut pameran siapa tahu ada yang minat beli lukisan Hilal. Zahra dan Iqbal berhasil membujuk panitia pameran agar mereka membayar uang sewa stand setelah lukisan-lukisan laku.

Beruntung sekali, satu lukisan laku di hari pertama pameran dengan harga 600.000. Hari kedua, tiga lukisan laku harga antara 500.000-1 juta. Hari terakhir pameran, sebuah hotel memborong semua lukisan di stand Zahra dan Iqbal.

Pak Indra penyelenggara pameran tertarik membuka event khusus pameran lukisan karya pelukis jalanan. Zahra dan Iqbal mendukung apalagi stok lukisan Hilal masih banyak yang layak dijual di pameran.

Di pameran lukisan, dalam dua hari lukisan Hilal habis terjual dengan harga bervariasi dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Malamnya pulang dari pameran, Zahra dan Iqbal diserang perampok yang mengincar uang penjualan lukisan. Untung warga sekitar menolong mereka hingga perampok berhasil ditangkap.

Hilal marah besar dikabari kedua adiknya di kantor polisi. Ia mengira Zahra dan Iqbal melakukan kejahatan kriminal. Tiba di kantor Polisi, Hilal malah heran ketika polisi menjelaskan kedua adiknya bukan pelaku kriminal tapi korban perampokan uang 21 juta. Hilal kaget bagaimana bisa kedua adiknya punya uang 21 juta.

Zahra menjelaskan selama ini bersama Iqbal diam-diam jual lukisan Hilal di pameran lukisan. Kenekatan Zahra dan Iqbal itu didorong rasa tidak kuat lagi setiap hari harus berhutang untuk makan. Hilal terharu dengar penjelasan Zahra. Dia sadar saatnya bangkit kembali demi kelangsungan hidup dan masa depan cerah kedua adiknya. Semangat Hilal melukis pun bangkit kembali.

Kehidupan ekonomi Hilal semakin meningkat karena karya lukisannya dikenal selain di Indonesia juga di luar negeri. Nama Hilal masuk deretan pelukis terkenal. Berita tentang Hilal headline di berbagai media berita. Dalam setahun pundi rupiah terkumpul hingga Hilal bisa membeli rumah dan mobil pribadi.

Tak lupa Hilal berbagi berkah untuk yatim-piatu sebagai donatur di panti asuhan. Di panti asuhan, Hilal jatuh cinta pada Maya, pengusaha muda juga donatur panti asuhan. Cinta Hilal terbalas setelah Hilal memenuhi syarat dari Maya. Hilal harus membangun Rumah Lukis yang diperuntukkan khusus melatih gratis anak-anak yatim piatu dan anak jalanan yang berbakat melukis. Rumah Lukis Hilal pun semakin ramai dan jadi sorotan media.

Ketenaran Hilal terdengar Danu dan Intan. Mereka menemui Hilal dan menyesali perceraian Saskia dan Hilal. Sebulan setelah menikahi Rendi, Saskia menderita batin dan dan fisik akibat perlakuan kasar dan perselingkuhan Rendi. Hingga akhirnya Saskia stroke lumpuh, Rendi pun menceraikan Saskia. Ketika melihat berita tentang Hilal di TV, Saskia bahagia dan kondisinya berangsur sembuh. Saskia mulai bisa bicara walaupun kurang jelas dan selalu menyebut nama Hilal.

Hilal pun mengunjungi Saskia dan prihatin melihat kondisi Saskia meski tampak Saskia sangat bahagia dengan kehadiran Hilal. Sejak itu Hilal rajin mengunjungi Saskia karena kunjungan Hilal membuat kondisi tubuh Saskia mengalami kemajuan yang tadinya hanya bisa terbaring lemah di ranjang, kini Saskia bisa duduk, menggerakkan kedua tangannya dan bicaranya sudah jelas.

Suatu hari, Hilal menemani Saskia yang duduk di kursi roda jalan-jalan di taman. Kebetulan Maya lewat taman dan lihat Hilal bercanda tawa dengan wanita di kursi roda. Maya emosi hampiri Hilal karena baru 15 menit lalu di telpon Hilal menolak ajakan Maya ke panti asuhan karena sedang melukis, tapi ternyata Hilal selingkuh.

Depan Saskia Hilal berusaha menjelaskan sebenarnya pada Maya. Hilal memohon maaf ke Maya karena selama ini merahasiakan pertemuannya dengan Saskia mantan istrinya. Hilal hanya belum siap cerita ke Maya kalau ia sering menemui Saskia hanya untuk menghibur Saskia karena sejak bertemu Hilal, kesehatan Saskia berangsur pulih. Maya tidak percaya lalu pergi meninggalkan Hilal dan Saskia.

Dalam hati Saskia kecewa Hilal tidak jujur padanya. Ternyata Hilal sudah punya cinta lain sedangkan selama ini ia berharap dapat kembali bersatu dengan Hilal. Tampak Hilal bingung ingin mengejar Maya tapi nggak tega meninggalkan Saskia sendirian. Lalu Saskia tersenyum dan suruh Hilal kejar Maya agar Hilal tidak kehilangan cintanya lagi. Hilal menuruti dan mengejar Maya.

Berhasil mengejar Maya, Hilal berusaha yakinkan Maya kalau cintanya hanya untuk Maya bukan Saskia. Saskia muncul berjalan menghampiri Hilal dan Maya. Hilal kaget lihat Saskia bisa berjalan. Saskia menjelaskan karena keinginannya bicara ke Maya lah tiba-tiba kedua kakinya tidak lumpuh. Lalu Saskia bicara meyakinkan Maya, bahwa Saskia hanyalah cinta masa lalu Hilal, kini Saskia dan Hilal hanya bersahabat biasa, Maya lah cinta di hati Hilal. Saskia memohon Maya jangan meninggalkan Hilal karena Saskia tidak ingin Hilal kehilangan cintanya lagi.

Tiba-tiba Maya terkejut melihat sebuah mobil berkecepatan tinggi datang dari arah belakang Hilal dan Saskia. Maya reflek mendorong Hilal dan Saskia ke trotoar. Namun naas, sesaat kemudian mobil menabrak Maya.

Tiba di rumah sakit, nyawa Maya tidak terselamatkan. Sebelumnya, Maya berpesan agar Hilal menikahi Saskia dan membina bersama Rumah Lukis. Hilal dan Saskia bersyukur akhirnya cinta mereka bersatu kembali.

Protected by Copyscape

Comments