foto: pixabay,com |
Nayla (23 th) harus memilih jodohnya antara Raka (24 th) dan Bara (23 th), dua kakak-beradik dari keluarga Hartawan yang sengaja datang dari Jakarta ke Jogja untuk lebih mengenal Nayla. Almarhum kakek Nayla, Sujatmiko adalah sahabat almarhum kakek Raka dan Bara, Hartawan. Sebelum meninggal dunia, Sujatmiko berpesan bahwa Nayla harus menikah dengan salah satu cucu Hartawan. Begitu juga Hartawan sebelum meninggal dunia berpesan agar salah satu cucunya menikah dengan cucu tunggal Sujatmiko.
Sebenarnya
Raka dan Bara,
tiga bersaudara. Kakak pertama
mereka adalah Genta (25 th) yang sudah tiga tahun sejak Hartawan meninggal
dunia pergi dari rumah. Kini keberadaan Genta tidak ada yang mengetahui.
Menurut kabar yang didengar Nayla dari Pak Rudi dan Bu Ratna, ayah dan ibu
Nayla, Genta sangat berbeda karakternya dari Raka dan Bara. Genta lebih
menyukai kehidupan mandiri walaupun harus hidup sederhana sekalipun. Sedangkan
Raka dan Bara sangat bergantung pada harta keluarga karna lebih menyukai
kemewahan. Nayla sendiri baru kali ini bertemu dengan Raka dan Bara karna itu
ia juga belum tahu wajah Genta. Nayla penasaran ingin bertemu dan mengenal
lebih jauh dengan Genta.
Nayla baru satu bulan berteman dengan Abeng,
pengusaha rumah makan sederhana langganan Nayla yang letaknya tak jauh dari
kantor perusahaan Nayla. Nayla sudah cukup akrab dengan Abeng bahkan kerap kali
Nayla ikut membantu Abeng melayani pembeli. Meskipun berasal dari keluarga
kaya, Nayla tidak pernah membeda-bedakan kelas dalam berteman. Karna itu Nayla
tidak canggung kalau berbaur dengan kalangan menengah ke bawah.
Raka dan Bara selalu menolak ajakan Nayla makan
di rumah makan sederhana milik Abeng karna
mereka tidak level makan di rumah makan pinggir jalan. Level mereka adalah rumah
makan mewah khusus kalangan atas. Hal ini yang menyebabkan Nayla ragu
menentukan pilihan Raka atau Bara sebagai jodohnya.
Sebenarnya, Nayla mendambakan
pendamping hidup yang sepadan
dengan dirinya yang dapat bergaul dengan berbagai kelas sosial dan empati pada
kehidupan kalangan menengah ke bawah meski hidup di tengah kemewahan. Nayla
menyukai kehidupan yang tanpa dibebani berbagai macam batasan taraf hidup sosial.
Nayla juga mendambakan pria yang mandiri dan tidak sepenuhnya mengandalkan
kekayaan orang-tua untuk menjadi orang sukses. Dan itu dilihat Nayla pada Abeng
yang ia tahu Abeng memulai usaha rumah makannya dari nol dengan modal tabungan
hasil menjual lukisan karyanya.
Nayla tidak tahu kalau ternyata diam-diam Abeng jatuh cinta
padanya. Namun Abeng ragu berkata jujur takut Nayla akan menolaknya karna Nayla
sudah punya dua kandidat jodohnya. Meski tidak tahu nama dari dua kandidat
jodoh Nayla karna Nayla sendiri tidak pernah menyebutkan nama, tapi dari cerita
Nayla, Abeng tahu dua kandidat itu berasal dari keluarga konglomerat. Maka tak
heran kalau nyali Abeng pun ciut begitu mengetahui hal itu.
Tiba
saatnya Raka dan
Bara meminta Nayla
segera menentukan pilihan karna batas waktu mereka saling mengenal sudah habis. Tapi Nayla tetap kekeh belum
bisa menentukan pilihannya. Raka dan Bara penasaran mengapa Nayla begitu sulit
menentukan pilihan padahal mereka berdua dari segi penampilan oke dan financial
tidak diragukan lagi karna mereka pasti mewarisi minimal satu dari sepuluh
perusahaan keluarga Hartawan.
Lewat
orang suruhannya, Raka berhasil mendapat info kalau Nayla sering
menghabiskan waktu di rumah makan sederhana milik Abeng yang berada di pinggir
jalan dekat stasiun kereta api. Raka dan Bara curiga kalau Nayla pacaran dengan
Abeng. Mereka pun mendatangi rumah makan Abeng dan ternyata Nayla sedang berada
di sana ikut
melayani pembeli. Raka dan Bara kaget begitu melihat Abeng begitu juga Abeng
kaget melihat Raka dan Bara.
Ternyata, Abeng adalah
Genta, kakak Raka dan Bara. Nayla sangat surprise karna
akhirnya ia mengenal Genta yang selama ini misterius baginya. Akhirnya, karna
sudah cukup banyak mengenal Abeng yang sebenarnya adalah Genta, hati Nayla
mantap menentukan pilihan jodohnya jatuh pada Genta. Genta bahagia karna
akhirnya cintanya pada Nayla terjawab tanpa ia harus mengungkapkan terlebih
dulu. Nayla menjalani kisah cintanya dengan Genta tanpa menuntut Genta merubah
gaya hidupnya sebagai pengusaha rumah makan sederhana menjadi pengusaha rumah
makan kalangan atas.
Comments
Post a Comment