MISTERI RUANG PASUNGAN

Protected by Copyscape

misteri, ruang, pasungan, cerita, horor, kisah, mistik
foto: pixabay.com
Suami istri Pak Andre dan Bu Lani sengaja memindahkan panti asuhan mereka ke rumah tua besar yang berada di lokasi sepi. Satu kamar di rumah itu terdapat ruang bawah tanah bekas  pemasungan yang akan dijadikan tempat mengubur bayi-bayi panti mereka yang sering mati karna sakit. Dengan begitu berita kematian bayi di panti mereka tidak lagi terpublikasi. Pak Andre dan Bu Lani mengunci kamar tersebut agar orang lain tidak tahu.

Bayi-bayi adalah aset penting di panti untuk menarik simpatik donatur menyumbang lebih banyak. Padahal sumbangan donatur hanya sedikit digunakan untuk panti. Selebihnya masuk ke lemari pribadi Pak Andre dan Bu Lani yang ada dalam ruang pasungan. Mereka sengaja mengabaikan kesehatan bayi-bayi itu hingga sakit dan mati sendiri.

Anak-anak 6-17 tahun di panti juga mereka abaikan perawatannya. Mereka hanya menggunakan jasa suami istri Bik Inah 35th dan Pak Tarno 40thn untuk mengurusi kebutuhan 10 anak asuhan. Untuk makan setiap harinya selalu menu tahu tempe dan nasi. Bahkan anak-anak disuruh kerja keras membersihkan seluruh rumah dan pekarangan. Sedangkan Derryl 19th, keponakan Bu Lani hobinya fotografi dan sudah tinggal bersama Bu Lani sejak 10 tahun lalu karna ortunya meninggal dunia dalam kecelakaan.

Sejak menempati rumah itu, anak-anak penghuni panti sering mengalami mimpi buruk perempuan dipasung dan keanehan menyeramkan seperti melihat sekelebat orang ngesot lewat dekat mereka, melihat sosok orang asing tiba-tiba menghilang, mendengar suara keributan tidak jelas arahnya, suara perempuan menangis dll. Derryl sendiri beberapa kali melihat penampakan hantu lewat kameranya.

Seorang anak panti tertua, Sinta 17 tahun beberapa kali dikagetkan sosok perempuan tua yang diam-diam selalu mengamatinya saat berada di pekarangan panti. Sinta penasaran tapi perempuan tua itu selalu menghilang setiap kali Sinta menghampirinya. Akhirnya, Sinta berhasil mengajak perempuan tua bernama Nyai Dasimah itu bicara. Nyai Dasimah hanya meminta Sinta masuk ke sebuah kamar yang berada di pojok rumah itu. Ada rahasia yang belum terbongkar puluhan tahun lamanya. 

Sinta pun penasaran dengan kamar yang dimaksud Nyai Dasimah apalagi kamar itu selalu dijaga privacynya oleh Pak Andre dan Bu Lani. Sejak mengamati kamar itu, beberapa kali Sinta melihat sekelebat sosok perempuan masuk menembus keluar masuk pintu kamar itu. Setelah berhasil mencuri kunci kamar itu,  Sinta diam-diam memasuki kamar. Tiba dalam kamar, ia menemukan ruang bawah tanah di mana terdapat peralatan bekas pasungan. Tidak jauh dari pasungan, Sinta menemukan gundukan tanah dan dekatnya ada cangkul.

Tiba-tiba Sinta dikagetkan suara tangisan perempuan dari arah lemari di ruang pasungan itu. Sinta mendekat ke lemari dan tiba-tiba sebuah tangan perempuan keluar dari kolong lemari mencengkram kaki kiri Sinta. Sinta berontak melepas kakinya kemudian lari ketakutan meninggalkan ruang bawah tanah. Sinta keluar kamar tapi lupa mengunci kamar dan tak sengaja bertubrukan dengan Deryl. Sinta gugup ketakutan meninggalkan Deryl yang tampak heran melihat tingkah Sinta. Deryl pun penasaran kemudian masuk kamar itu.

Sejak itu, Sinta sering dihantui sosok hantu perempuan(Helen) lewat mimpi dan alam sadar. Sinta mengira hantu yang sering muncul itu ada kaitannya dengan suara tangis dari lemari itu. Sinta mengira Helen penunggu kamar itu makanya marah kelancangan Sinta masuk kamar terlarang. Sinta memohon ampun pada hantu Helen saat Hantu Helen menampakkan diri. Tapi hantu Helen membisu, hanya menangis kemudian menghilang. Sinta semakin penasaran.

Pak Andre dan Bu Lani sering diteror dengan kejadian horor apalagi setiap Pak Andre dan Bu Lani menindas dan menyiksa anak-anak Panti dan Sinta. Semakin menyeramkan saat hantu Helen menampakkan diri dengan kedua pergelangan tangan dan kakinya terborgol rantai dan mengesot menghampiri Pak Andre dan Bu Lani.

Pak Andre dan Bu Lani menduga kemunculan hantu Helen ada hubungannya dengan ruang pasungan. Apalagi mereka pernah menemukan pintu kamar terbuka dan ada jepitan rambut Sinta di ruang pasungan. Sejak itu uang mereka dalam lemari ruang pasungan sering berkurang. Mereka menuduh Sinta memasuki kamar rahasia mereka untuk mencuri uang.

Pak Andre dan Bu Lani membawa Sinta ke ruang pasungan untuk dipasung selamanya. Saat Sinta berontak dipasung, tiba-tiba terdengar tangisan banyak bayi disertai lampu redup sehingga membuat Pak Andre dan Bu Lani ketakutan. Tiba-tiba muncul hantu Helen. Pak Andre dan Bu Lani ketakutan akan kabur tapi secara ajaib tubuh Pak Andre dan Bu Lani tertarik ke tempat pasungan dan mereka sudah terikat jadi satu di pasungan. Helen membiarkan Sinta yang masih ketakutan keluar ruang pasungan.

Deryl masuk ruang pasungan. Meski kaget melihat melihat Pak Andre dan Bu Lani terpasung tapi Deryl tidak peduli ia menguras semua uang dalam lemari di ruang pasungan. Ternyata selama ini Deryl yang mencuri uang dalam lemari itu. Deryl merasa berhak atas semua uang donatur yang dikumpulkan Pak Andre dan Bu Lani. Deryl dendam sama Pak Andre dan Bu Lani yang 10 tahun lalu sengaja mencelakai kedua ortu Deryl dengan membuat rem mobil ortu Deryl blong. Deryl kebetulan melihat dan mendengar obrolan Pak Andre dan Bu Lani yang ingin menguasai seluruh harta kekayaan ortu Deryl. Dan kini saatnya dendam Deryl terbalas.

Setelah menutup mulut Pak Andre dan Bu Lani dengan lakban, Deryl memindahkan semua uang di lemari ke dalam 2 tas rangselnya. Tiba-tiba tengkuk Deryl mendapat  pukulan balok kayu. Deryl terjatuh pingsan. Ternyata Pak Tarno yang memukul Deryl dibantu Inah. Dalam keadaan mulut terlakban, terlihat ekspresi marah Pak Andre dan Bu Lani. Mereka tidak menyangka selama ini Pak Tarno dan Bik Inah mengincar harta mereka yang tersimpan dalam lemari. Dengan semangat Pak Tarno dan Bik Inah memasukkan sisa uang dalam lemari ke dalam 2 tas Deryl. Setelah lemari kosong, tiba-tiba dalam lemari muncul penampakkan hantu Helen dalam keadaan kedua tangan dan kaki terikat rantai. Pak Tarno dan Bik Inah kaget teriak ketakutan. Saat mereka berbalik hendak lari kabur tiba-tiba lemari jatuh menimpa tubuh mereka.  Pak Tarno dan Bik Inah tewas seketika

Kepolisian menangkap Pak Andre, Bu Lani atas tindakan pembunuhan terencana terhadap orang tua Deryl, pembunuhan terhadap puluhan bayi dan penipuan berkedok panti asuhan. Deryl ditangkap karna mencuri. Selain menemukan jasad-jasad bayi terkubur dalam gundukan tanah di ruang pasungan, polisi juga menemukan jasad Helen dan jasad Papa Helen yang terkubur dalam tanah dilapisi lantai di bawah lemari selama puluhan tahun. 

Menurut cerita Nyai Dasimah, Helen adalah anak pemilik rumah tua itu. Papa Helen orang Belanda asli dan ibu Helen pribumi Indonesia. Saat Helen usia 6 tahun ibu Helen meninggal dunia dan Helen syok sehingga bisu. Papa Helen pun menikah lagi dengan gadis Belanda. Ibu tiri Helen selalu memasung Helen di ruang bawah tanah saat papa Helen tidak di rumah. Nyai Dasimah sebagai pembantu tidak bisa berkutik. Helen pernah dipasung sebulan saat papa Helen tugas luar kota selama sebulan dan hanya dikasih makan sehari sekali. Dengan cara menyiksa Helen, ibu tiri Helen ingin Helen perlahan meninggal dunia dan ia bisa menguasai seluruh harta papa Helen. 

Helen tidak berani mengadu karna takut ancaman ibu tirinya. Tapi di usia 15 tahun Helen mengadu lewat surat yang ia selipkan di kantong baju kerja papanya. Mengetahui perbuatan istrinya, Papa Helen memarahi ibu tiri Helen. Ibu tiri Helen emosional menembak kepala papa Helen. Dalam keadaan pergelangan kedua tangan dan kakinya terikat rantai, Helen mengesot berusaha mencegah ibu tirinya yang akan mengubur Jasad papa Helen di lantai ruang pasungan. Tapi Ibu tiri Helen mendorong Helen hingga kepala Helen terbentur ke lantai dan pingsan. Tubuh Helen yang masih bernyawa pun dikubur hidup-hidup bersama jasad papa Helen di tembok ruang pasungan Sejak itu, hantu Helen selalu meneror ibu tiri Helen hingga akhirnya ibu tiri Helen ketakutan dan meninggalkan rumah itu selamanya.
Protected by Copyscape

Comments