CINTA BANTING HARGA

Protected by Copyscape
cinta, harga, banting harga, cerita, kisah
 foto: pixabay.com

Doni, 28 tahun, pemuda tampan, pedagang pakaian wanita di  Mall, punya  karyawan Joko. Doni selalu bersaing dengan  Sinta, 25 tahun, gadis cantik, pedagang pakaian wanita yang  bersebelahan dengan Doni. Sinta punya karyawati, Tini yang  sudah lama naksir Joko.
 
Kios Doni selalu dibanjiri pembeli. Sinta kesal karena kiosnya sepi. Padahal, dagangan Sinta tidak kalah kualitas dan modelnya dari Doni. Sinta sering banting harga atau obral dagangan karena tidak laku. Sinta juga kesal sikap Doni yang sombong dan meledek Sinta kalah bersaing. Sinta curiga Doni pakai penglaris. Sinta minta Tini menyelidiki.

Tini  senang  dapat  tugas itu  karena  bisa  sekalian pendekatan dengan Joko. Joko juga senang bisa dekat dan setiap hari pulang kerja bareng Tini. Akhirnya, Tini berhasil mendapat info yang diinginkan.

Sinta dan  Tini  mendatangi Ki Trisno, dukun langganan Doni. Sinta minta penglaris untuk dagangannya. Ki Trisno terpesona pada kecantikan Sinta dan berniat usil. Ki Trisno mengajukan syarat bahwa sebelum mendapatkan penglaris, Sinta harus mencium kedua pipi Ki Trisno. Sinta yang tidak tahu kalau ia dikerjain Ki Trisno, terpaksa mau melakukan walaupun jijik.

Ternyata  penglarisnya  ampuh,  kios  Sinta  dibanjiri pembeli sampai Sinta dan Tini kewalahan. Kini, giliran Sinta meledek Doni yang gantian banting harga atau obral dagangan karna tidak laku. Sinta belum puas dan berniat  mendapatkan penglaris yang lebih ampuh lagi.

Doni  tak  mau  dikalahkan  Sinta,  ia  mendatangi  Ki Trisno. Doni kaget, bertemu Sinta di praktek Ki Trisno. Sinta ingin lebih dulu dilayani Ki Trisno, Doni juga tak mau kalah. Akhirnya, supaya adil, Ki Trisno melayani Doni dan Sinta bersamaan.

Bukannya   memberikan   penglaris,  Ki   Trisno  malah menyarankan Doni dan Sinta pacaran karena melihat adanya aura keserasian. Serentak Doni dan Sinta menolak karena mereka masing-masing sudah punya harga kriteria pacar. Harga kriteria pacar Doni, harus pengusaha kios handphone kelas kakap. Dan Sinta, harus sarjana minimal S1.

Timbul  ide  Ki  Trisno  menjaili  mereka.  Ki  Trisno mengajukan syarat, penglaris terampuh diberikan, setelah Doni dan Sinta punya pacar sesuai harga kriteria masing-masing. Awalnya, Doni dan Sinta merasa aneh dengan syarat itu, tapi akhirnya mereka berdua setuju.

Doni berhasil mendapat  pacar, Ling Ling, pemilik kios handphone terbesar di Mall itu. Sinta berhasil mendapat pacar, Anta, cleaning service Mall tapi calon sarjana S1. Doni dan Sinta bersama pacar masing-masing, mendatangi Ki Trisno dan mendapatkan penglaris terampuh.

Kios  Doni  dan  Sinta  sama – sama dibanjiri pembeli. Sekarang, mereka bersaing kehebatan pacar masing-masing. Doni mengejek Sinta berselera rendah tidak seperti dirinya punya pacar Ling Ling, cantik dan punya banyak apartemen. Sinta tak mau kalah, Anta yang kampungan di-makeover  terlihat metropolis. Sinta menjagokan Anta, pasti menjadi direktur bank.

Kios Doni  didatangi  suami Ling Ling, pria  Korea dan algojonya. Doni kaget, ternyata Ling Ling adalah istri simpanan. Doni diancam akan dibunuh jika masih berhubungan dengan Ling Ling. Doni malu pada Sinta.

Doni  mulai cemburu  melihat Sinta dan Anta kian erat. Doni sadar sudah jatuh cinta pada Sinta tapi tak mungkin  karena Sinta milik Anta. Doni juga bukan sarjana jadi tidak memenuhi harga kriteria pacar Sinta.

Sinta bangga Anta diwisuda sarjana  tapi kaget  ketika ayah Anta dan istri Anta dengan bayinya datang ke kiosnya. Istri Anta marah dan menangis karena Anta tidak setia. Sinta baru tahu kalau Anta sudah menikah. Gantian Sinta malu pada Doni karena bernasib sama.

Doni nekat banting harga  mengungkapkan cintanya  pada Sinta meski tahu Sinta pasti menolaknya. Ternyata Sinta banting harga menerima cinta Doni. Beberapa bulan kemudian mereka menikah. Kios mereka digabung jadi satu. Lima tahun kemudian, Doni dan Sinta bahagia punya dua anak.


Protected by Copyscape

Comments