Butet, gadis cantik
tomboy asal Medan yang sejak 2 tahun lalu bersama adiknya, Nova merantau ke
Jakarta untuk mengadu nasib. Bekerja sebagai Satpam Komplek Perumahan Srikandi
adalah pilihan Butet setelah lulus SMU agar bisa menabung untuk biaya kuliah.
Sifatnya yang ramah, rendah hati, bersahaja dan pemberani membuat Butet disukai
banyak kalangan. Meski banyak pria mendambanya, tapi Butet belum juga menemukan
pria yang membuatnya jatuh cinta.
Berbeda dengan Butet,
Nova adalah model sukses yang sudah 1 tahun merintis karirnya. Sifatnya sangat
bertolak belakang dengan Butet. Nova terlalu sombong dan gengsi mengakui
dirinya berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di perkampungan padat
penduduk. Apalagi sejak jadi model, Nova menyewa unit apartemen sebagai tempat
tinggalnya.
Nova gelisah karna
kekasihnya, Mandala memutuskan pindah dari apartemennya dan tinggal di rumah
baru milik orang tuanya di komplek perumahan Srikandi. Nova takut ketahuan Mandala kalau Butet,
satpam komplek perumahan Srikandi adalah kakaknya. Karna itu, Nova selalu berusaha
menghindar setiap kali Mandala mengajaknya ke rumah di komplek Srikandi.
Mandala merasa lebih
nyaman tinggal di lingkungan perumahan daripada apartemen. Apalagi rumah baru
yang dibeli orang tuanya kosong sejak 3 bulan lalu sementara orang tuanya
tinggal di Jogja. Mandala juga ingin adiknya, Gendis yang masih SMU merasakan
pergaulan lingkungan perumahan penduduk atau perkampungan sekitar komplek.
Gendis adalah cewek
tomboy yang lebih suka berteman sama laki-laki supaya hobi tawurannya bisa
tersalurkan. Karna sering mendapat laporan kenakalan Gendis, Mandala berharap
dengan tinggal di lingkungan perumahan, Gendis akan mendapat pergaulan baru
yang positif dan meninggalkan pergaulan lamanya yang buruk.
Tapi, tetap saja Gendis
tidak bisa menghilangkan kebiasaan tawuran bersama teman-temannya. Bahkan musuh
tawuran Gendis menyerang Gendis CS hingga masuk komplek perumahan Srikandi.
Para Satpam cowok dan warga komplek Srikandi pun resah. Tapi bukan Butet
namanya kalau tidak bisa mengatasi masalah di komplek itu.
Dengan berani, Butet
menghadapi 2 kubu siswa SMU yang saling serang. Dan wow, semua siswa SMU dari 2
kubu itu serentak berhenti tawuran. Mereka terpesona kecantikan Butet yang
berseragam satpam. Sangking terpesona, mereka serentak mematuhi ajakan Butet
agar berdamai daripada berkelahi. Mereka serentak menyatakan, "Tidak suka tawuran selamanya ! "
Dan ini membuat Gendis kesal sama Butet karna hobi tawurannya tidak
tersalurkan lagi.
Mandala terpukau melihat
kejadian itu. Mandala tidak menyangka pesona cewek cantik dan tomboy seperti
Butet bisa meredam amarah semua siswa SMU yang akan tawuran di komplek Srikandi.
Mandala ingin Butet berteman sama Gendis
supaya Gendis mendapat perubahan positif. Butet bersedia tapi Gendis selalu
menghindar.
Tapi Butet tidak patah
semangat terus berusaha mendekati Gendis dan lama-lama Gendis merasa cocok
berteman sama Butet. Sikap Gendis pun lambat laun berubah semua serba feminim
apalagi sejak Gendis naksir sama Jaki, cowok tampan tetangga Butet yang baru
saja lulus sarjana.
Mandala bahagia melihat
perubahan Gendis. Tapi kebahagiaan itu sesaat karna Mandala marah dan kecewa
saat menyaksikan perselingkuhan Nova dengan pria lain. Mandala sedih karna
orang tuanya akan datang 2 hari lagi dari Jogja khusus berkenalan sama calon
istri Mandala. Tapi ia tidak mungkin mengenalkan Nova ke orang-tuanya karna ia
tidak ingin CLBK meski Nova terus berusaha memohon CLBK.
Gendis spontan
mengusulkan Butet menggantikan Nova untuk dikenalkan ke orang tua mereka.
Mandala merasa bahagia mendengar usulan Gendis. Tapi Mandala nggak ngerti
apakah rasa bahagia itu karna ia jatuh cinta pada Butet yang belakangan ini
wajahnya selalu hadir di benaknya. Atau bahagia karna akhirnya ada solusi untuk
calon istri pura-pura untuk dikenalkan ke orang tuanya.
Karna bersedia pura-pura
jadi calon istri Mandala, Butet harus rela ke-tomboy-an dan kebebasan dirinya terjajah karna mengenakan
baju kebaya ala putri keraton Jogja untuk menemui orang tua Mandala yang
keturunan darah biru. Butet harus belajar etika cara makan dan tutur kata orang
keturunan darah biru yang halus dan lembut.
Meski kaku dan kadang salah,
akhirnya Butet berhasil menjalankan perannya sebagai calon mantu di hadapan
orang tua Mandala. Namun tiba-tiba muncul Nova membongkar siapa sebenarnya
Butet. Nova merasa dirinya yang seorang model lebih layak jadi calon istri
Mandala ketimbang Butet cewek tomboy yang hanya satpam di komplek perumahan
Srikandi.
Butet yang kaget
ternyata Nova tadinya pacaran sama Mandala terpaksa jujur kalau ia hanya
disuruh Mandala dan Gendis untuk berpura-pura jadi calon istri Mandala. Butet
lakukan itu karna tidak tega menyakiti perasaan Nova meskipun Nova sering
meremehkan dan menghinanya.
Mandala baru paham
mengapa Nova selama ini tidak mau diajak ke komplek perumahan Srikandi, karna
Nova malu ketahuan punya kakak Butet yang hanya satpam komplek perumahan
Srikandi. Tapi melihat perbedaan watak Nova dan Butet, Mandala justru semakin
jatuh cinta pada Butet. Apalagi orang tua Mandala ternyata tidak
mempermasalahkan ketomboyan Butet karna Gendis juga tadinya tomboy bisa berubah
feminim. Mereka juga senang niat Butet jadi Satpam karna untuk mengumpulkan
biaya kuliah. Suatu niat yang terpuji dan patut dibanggakan.
Surprise menghampiri
Butet. Ia lulus mendapatkan beasisw kuliah S1 di perguruan tinggi Negeri. Butet
bahagia kerja kerasnya menjadi satpam untuk mengumpulkan biaya kuliah justru
terbalaskan dengan beasiswa kuliah S1. Nova pun menyesali semua sikap
sombongnya selama ini yang gengsi mengakui keadaan keluarganya sebenarnya dan
malu mengakui Butet sebagai kakaknya. Nova pun mendukung Mandala mendapatkan
cinta Butet. Karna Nova merestui, Butet akhirnya bersedia menjadi Srikandi di
hati Mandala.
Comments
Post a Comment