CINTA BUTET, SRIKANDI KOMPLEK

Protected by Copyscape


srikandi, cinta, cerita, kisah, butet, story
foto: pixabay.com

Butet, gadis cantik tomboy asal Medan yang sejak 2 tahun lalu bersama adiknya, Nova merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib. Bekerja sebagai Satpam Komplek Perumahan Srikandi adalah pilihan Butet setelah lulus SMU agar bisa menabung untuk biaya kuliah. Sifatnya yang ramah, rendah hati, bersahaja dan pemberani membuat Butet disukai banyak kalangan. Meski banyak pria mendambanya, tapi Butet belum juga menemukan pria yang membuatnya jatuh cinta.


Berbeda dengan Butet, Nova adalah model sukses yang sudah 1 tahun merintis karirnya. Sifatnya sangat bertolak belakang dengan Butet. Nova terlalu sombong dan gengsi mengakui dirinya berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di perkampungan padat penduduk. Apalagi sejak jadi model, Nova menyewa unit apartemen sebagai tempat tinggalnya.

Nova gelisah karna kekasihnya, Mandala memutuskan pindah dari apartemennya dan tinggal di rumah baru milik orang tuanya di komplek perumahan Srikandi.  Nova takut ketahuan Mandala kalau Butet, satpam komplek perumahan Srikandi adalah kakaknya. Karna itu, Nova selalu berusaha menghindar setiap kali Mandala mengajaknya ke rumah di komplek Srikandi.

Mandala merasa lebih nyaman tinggal di lingkungan perumahan daripada apartemen. Apalagi rumah baru yang dibeli orang tuanya kosong sejak 3 bulan lalu sementara orang tuanya tinggal di Jogja. Mandala juga ingin adiknya, Gendis yang masih SMU merasakan pergaulan lingkungan perumahan penduduk atau perkampungan sekitar komplek.

Gendis adalah cewek tomboy yang lebih suka berteman sama laki-laki supaya hobi tawurannya bisa tersalurkan. Karna sering mendapat laporan kenakalan Gendis, Mandala berharap dengan tinggal di lingkungan perumahan, Gendis akan mendapat pergaulan baru yang positif dan meninggalkan pergaulan lamanya yang buruk.

Tapi, tetap saja Gendis tidak bisa menghilangkan kebiasaan tawuran bersama teman-temannya. Bahkan musuh tawuran Gendis menyerang Gendis CS hingga masuk komplek perumahan Srikandi. Para Satpam cowok dan warga komplek Srikandi pun resah. Tapi bukan Butet namanya kalau tidak bisa mengatasi masalah di komplek itu.

Dengan berani, Butet menghadapi 2 kubu siswa SMU yang saling serang. Dan wow, semua siswa SMU dari 2 kubu itu serentak berhenti tawuran. Mereka terpesona kecantikan Butet yang berseragam satpam. Sangking terpesona, mereka serentak mematuhi ajakan Butet agar berdamai daripada berkelahi. Mereka serentak menyatakan, "Tidak suka tawuran selamanya ! " Dan ini membuat Gendis kesal sama Butet karna hobi tawurannya tidak tersalurkan lagi.

Mandala terpukau melihat kejadian itu. Mandala tidak menyangka pesona cewek cantik dan tomboy seperti Butet bisa meredam amarah semua siswa SMU yang akan tawuran di komplek Srikandi. Mandala  ingin Butet berteman sama Gendis supaya Gendis mendapat perubahan positif. Butet bersedia tapi Gendis selalu menghindar.

Tapi Butet tidak patah semangat terus berusaha mendekati Gendis dan lama-lama Gendis merasa cocok berteman sama Butet. Sikap Gendis pun lambat laun berubah semua serba feminim apalagi sejak Gendis naksir sama Jaki, cowok tampan tetangga Butet yang baru saja lulus sarjana.

Mandala bahagia melihat perubahan Gendis. Tapi kebahagiaan itu sesaat karna Mandala marah dan kecewa saat menyaksikan perselingkuhan Nova dengan pria lain. Mandala sedih karna orang tuanya akan datang 2 hari lagi dari Jogja khusus berkenalan sama calon istri Mandala. Tapi ia tidak mungkin mengenalkan Nova ke orang-tuanya karna ia tidak ingin CLBK meski Nova terus berusaha memohon CLBK.

Gendis spontan mengusulkan Butet menggantikan Nova untuk dikenalkan ke orang tua mereka. Mandala merasa bahagia mendengar usulan Gendis. Tapi Mandala nggak ngerti apakah rasa bahagia itu karna ia jatuh cinta pada Butet yang belakangan ini wajahnya selalu hadir di benaknya. Atau bahagia karna akhirnya ada solusi untuk calon istri pura-pura untuk dikenalkan ke orang tuanya.  

Karna bersedia pura-pura jadi calon istri Mandala, Butet harus rela ke-tomboy-an dan  kebebasan dirinya terjajah karna mengenakan baju kebaya ala putri keraton Jogja untuk menemui orang tua Mandala yang keturunan darah biru. Butet harus belajar etika cara makan dan tutur kata orang keturunan darah biru yang halus dan lembut.

Meski kaku dan kadang salah, akhirnya Butet berhasil menjalankan perannya sebagai calon mantu di hadapan orang tua Mandala. Namun tiba-tiba muncul Nova membongkar siapa sebenarnya Butet. Nova merasa dirinya yang seorang model lebih layak jadi calon istri Mandala ketimbang Butet cewek tomboy yang hanya satpam di komplek perumahan Srikandi.

Butet yang kaget ternyata Nova tadinya pacaran sama Mandala terpaksa jujur kalau ia hanya disuruh Mandala dan Gendis untuk berpura-pura jadi calon istri Mandala. Butet lakukan itu karna tidak tega menyakiti perasaan Nova meskipun Nova sering meremehkan dan menghinanya.

Mandala baru paham mengapa Nova selama ini tidak mau diajak ke komplek perumahan Srikandi, karna Nova malu ketahuan punya kakak Butet yang hanya satpam komplek perumahan Srikandi. Tapi melihat perbedaan watak Nova dan Butet, Mandala justru semakin jatuh cinta pada Butet. Apalagi orang tua Mandala ternyata tidak mempermasalahkan ketomboyan Butet karna Gendis juga tadinya tomboy bisa berubah feminim. Mereka juga senang niat Butet jadi Satpam karna untuk mengumpulkan biaya kuliah. Suatu niat yang terpuji dan patut dibanggakan.

Surprise menghampiri Butet. Ia lulus mendapatkan beasisw kuliah S1 di perguruan tinggi Negeri. Butet bahagia kerja kerasnya menjadi satpam untuk mengumpulkan biaya kuliah justru terbalaskan dengan beasiswa kuliah S1. Nova pun menyesali semua sikap sombongnya selama ini yang gengsi mengakui keadaan keluarganya sebenarnya dan malu mengakui Butet sebagai kakaknya. Nova pun mendukung Mandala mendapatkan cinta Butet. Karna Nova merestui, Butet akhirnya bersedia menjadi Srikandi di hati Mandala.



Protected by Copyscape

Comments