foto: pixabay.com |
Hilal 25 tahun, tidak bisa terima kenyataan cintanya dengan
Saskia kandas. Orang tua Saskia berkeras menikahkan putri tunggal mereka dengan
Rendi pengusaha muda mapan segalanya daripada Hilal hanya pelukis jalanan.
Sejak itu Hilal berubah total jadi sensitif, emosional dan pemalas. Tadinya bersemangat
jual lukisannya di pinggir jalan kini jadi pengangguran. Kalau lagi mood kerja
malah jadi tukang parkir liar. Semua lukisannya disimpan di gudang karna
dianggap bawa sial untuk cintanya.
Akibatnya kedua adik kandungnya, Zahra 15
tahun dan Iqbal 14 tahun yang masih butuh biaya sekolah harus nunggak uang
sekolah. Sejak kedua orang tua mereka meninggal dunia dalam kecelakaan Hilal
menjadi tulang punggung keluarga. Zahra juga terpaksa kucing-kucingan setiap
kali Mpok Hindun datang nagih utang yang numpuk sebulan di warung nasi Mpok
Hindun. Iqbal terpaksa selalu bohong tiap Mpok Hindun cari Zahra ke rumah.
Tidak tahan keadaan seperti itu, Iqbal mengajak Zahra
diam-diam menjual lukisan Hilal di pinggir jalan yang jauh dari lokasi Hilal
biasa nongkrong. Ternyata selama ini Iqbal menyembunyikan semua lukisan Hilal
di gudang. Tapi Iqbal dan Zahra harus kecewa. Sudah seminggu jualan tidak
satupun lukisan yang laku.
Zahra yang kebetulan lihat iklan pameran seni
mengajak Iqbal memajang lukisan Hilal di pameran siapa tahu ada pengunjung
minat beli. Zahra dan Iqbal berhasil membujuk panitia pameran agar mereka boleh
memajang dulu lukisan setelah laku baru bayar sewa pameran.
Satu lukisan abstrak
Hilal laku di hari pertama pameran dengan harga 600.000. Zahra dan Iqbal takjub
karna biasanya lukisan Hilal dijual di pinggir jalan hanya laku
100.000-300.000. Hari kedua, tiga lukisan laku dan sebelumnya jadi rebutan
beberapa calon pembeli.
Pak Indra
penyelenggara pameran jadi tertarik membuka event pameran lukisan karya pelukis
jalanan. Zahra dan Iqbal mendukung apalagi stok lukisan Hilal masih banyak. Di
pameran lukisan, lukisan abstrak Hilal paling banyak menyedot minat beli
pengunjung. Dalam dua hari pameran, lukisan Hilal habis terjual dengan harga
bervariasi ratusan hingga jutaan rupiah.
Suatu hari, Zahra dan Iqbal diserang perampok saat
perjalanan ke bank untuk buka rekening hasil penjualan lukisan. Untungnya aksi
perampok berhasil digagalkan polisi. Hilal marah mendengar kedua adiknya di
kantor polisi. Ia mengira Zahra dan Iqbal melakukan kejahatan.
Kemarahan Hilal
berubah keheranan ketika polisi menjelaskan kedua adiknya bukan pelaku kriminal
tapi korban perampokan uang sejumlah 30 juta. Hilal bingung bagaimana bisa
kedua adiknya punya uang 30 juta. Hilal terharu mendengar pengakuan Zahra,
selama ini diam-diam menjual lukisan Hilal di pameran dan hasilnya untuk
melunasi hutang dan bayar uang sekolah. Hilal akhirnya sadar bukan waktunya lagi
terus terpuruk. Ia harus bangkit kembali demi kedua adiknya yang membutuhkan
tanggung jawabnya sebagai kakak.
Hilal kembali semangat melukis. Nama Hilal pun
terkenal dan masuk deretan pelukis terkenal. Berita tentang pelukis Hilal jadi
headline di berbagai media berita. Harga lukisan Hilal pun bersaing berat
dengan lukisan karya pelukis terkenal. Dalam setahun pundi-pundi rupiah
terkumpul dari hasil lukisan abstraknya hingga Hilal bisa membeli rumah dan
mobil pribadi.
Nama Hilal sebagai pelukis abstrak terkenal terdengar oleh
Danu dan Intan. Mereka menemui Hilal dan menyesal tidak merestui cinta Hilal
dan Saskia. Tangis Hilal tak tertahan ketika tahu Saskia wafat karna serangan
jantung setelah sholat di Masjidil Haram waktu umroh sebelum pernikahannya.
Sehari
sebelum wafat, Saskia masih sehat dan sempat berkata kelak jika meninggal dunia
ia ingin dimakamkan di Mekah dan ingin Hilal ziarah ke makamnya. Tadinya Danu
dan Intan mengira Saskia sedang bergurau, ternyata itu pesan terakhirnya. Karna
itu Danu dan Intan memutuskan jenasah Saskia dimakamkan di Mekah.
Kebetulan
Hilal berangkat haji tahun ini begitu pun Danu dan Intan. Tiba di Mekah Hilal,
Danu dan Intan berencana ziarah ke makam Saskia setelah kegiatan haji.
Sementara itu, 3 hari berturut-turut sebelum lempar jumrah di Mina, Iqbal
bermimpi melihat Hilal berdiri menatap Kabah lalu tersenyum pada Iqbal. Kedua
orang tua Hilal menghampiri Hilal diikuti Saskia. Mereka berempat tersenyum
pada Iqbal sambil melambaikan tangan.
Pada Zahra, Iqbal mengkuatirkan arti
mimpinya akan terjadi sesuatu pada Hilal. Zahra berharap Hilal selamat kembali
ke Indonesia. Tapi kenyataan pun berbicara. Tangis Zahra dan Iqbal pecah
mendengar kabar Hilal salah satu korban tragedi terowongan Mina. Danu dan Intan
selamat dari tragedi karna mereka beda rombongan dengan Hilal saat lempar
jumroh di Mina.
Zahra dan Iqbal terharu mendengar cerita Danu. Dua hari sebelum
tragedi Mina, Danu dan Hilal sholat di Masjidil Haram dan tak sengaja Danu
mendengar Hilal berdoa, ia sudah siap memenuhi panggilan Alloh untuk bertemu
bidadari surganya. Setelah itu Hilal juga menerima permintaan Danu dan Intan
untuk mengangkat Hilal, Zahra dan Iqbal menjadi anak mereka.
Danu dan Intan
terharu bahagia mendengar cerita mimpi Iqbal. Di depan kabah Hilal bertemu dengan
Saskia dan kedua orang tua Hilal. Ternyata yang dimaksud bidadari surga yang
ingin Hilal temui adalah Saskia.
Comments
Post a Comment