Karna takut telat ke
lokasi syuting, aktris FTV terkenal Karin ngebut mengemudikan mobilnya. Akibatnya
kecelakaan beruntun dengan mobil pick up pun terjadi. Untung saja nyawa Karin
terselamatkan setelah mentransplantasi jantungnya yang rusak. Sayangnya, Karin
tidak diperkenankan tahu siapa pendonor jantungnya.
Hidup dengan jantung transplantasi
membuat pribadi dan kebiasaan Karin berubah. Karin merasa tidak dekat dengan
Ivan yang sudah 5 tahun menjadi kekasihnya sejak SMU. Padahal sebelumnya
hubungan mereka baik-baik saja. Malah Karin sangat mencintai Ivan dan ngebet
segera dinikahi tahun ini. Ivan jadi uring-uringan menghadapi perubahan sikap Karin.
Orang tua dan
teman-teman Karin juga bingung. Tadinya suka keluyuran, shopping Mall, ngerumpi
di café sekarang Karin betah seharian di rumah baca novel, nulis cerita dan
puisi. Apalagi menulis cerita dan puisi, Karin paling nggak bisa tadinya.
Sekarang Karin jagonya malah kata-kata dan kalimat yang tersusun pun romantis. Sutradara
dan kru film pun ikutan bingung, akting Karin biasanya bagus sekarang harus 6 kali
take untuk satu adegan sama itupun hasilnya nggak memuaskan. Ada lagi, Karin tadinya
nggak gitu suka Es Krim, biasa-biasa aja deh. Sekarang tiap hari harus makan Es
Krim sehari bisa sepuluh kali makan es krim.
Sampai suatu ketika, mobil
Karin hampir menabrak Panji, tukang Es Krim yang menjajakan es krim “Mr Ice Cream” dengan sepeda. Apesnya,
karna kaget hampir ditabrak, Panji panik hilang kendali mengemudi sepedanya hingga
nabrak pohon. Es Krim Panji berjatuhan berantakan. Panji kesal marah-marah ke
Karin. Karin minta maaf tapi Panji sinis acuh tak acuh. Jantung Karin tiba-tiba
berdebar kencang. Karin merasa sudah kenal lama dengan Panji. Uang pemberian
Karin untuk ganti rugi Es Krim yang rusak ditolak Panji dan berlalu meninggalkan
Karin yang langsung berteriak memanggil, “Mister
Es Krim.” Tapi Panji cuek. Karin menatap penasaran kepergian Panji karna merasa
pernah mengenal Panji tapi entah di mana dan kapan.
Makin penasaran sama
Panji, besoknya Karin balik ke lokasi ketemu Panji. Berjam-jam nunggu akhirnya
sepeda es krim Panji muncul di ujung jalan. Lagi-lagi Karin memanggil, “Mister Es Krim.” Tapi Panji malah cuek
melajukan sepedanya tinggalkan Karin yang manyun. Buru-buru Karin masuk mobil
mengemudikan mobilnya mengejar sepeda Panji. Namun tak terkejar Karin. Pantang mundur,
esoknya di lokasi yang sama siap dengan sepedanya Karin menunggu kemunculan
Panji. Karin bertekad harus bisa naklukin Panji. Begitu sepeda Panji muncul,
Karin mengayuh sepedanya menyusul Panji. Panji ketus membalas sapaan Karin dan
sekenanya menanggapi obrolan Karin. Hingga ada pembeli, Panji baru berhenti
mengayuh sepedanya.
Karin ikut beli es krim
Panji dan memborongnya. Panji heran untuk apa Karin es krim sebanyak itu. Karin
ngaku es krim memang makanan favoritnya. Dan selalu nikmati es krim sambil baca
novel, nulis cerita dan puisi. Es krim bisa bikin Karin cepat mendapat
inspirasi nulis cerita dan puisi. Panji tertegun kok kebiasaan Karin sama seperti
Ratih, kekasihnya yang telah meninggal dunia. Ratih juga suka es krim dan
inspirasi nulis bisa datang saat menikmati es krim.
Karin sering menemui
Panji di tempat biasa Panji mangkal jualan es krim. Dia makin mengagumi Panji karna
ternyata Panji mahasiswa semester akhir yang jualan es krim siang sampai sore
dan malamnya kuliah. Panji akhirnya tidak keberatan dikunjungi Karin karna
semakin melihat banyak kemiripan Karin dengan Ratih, kangen Panji pada Ratih
terobati. Seperti Karin selalu membawakan Panji nasi goreng ampela kesukaan
Panji. Padahal Panji nggak pernah cerita ke Karin makanan kesukaannya. Karin
juga tahu Panji alergi makan seafood. Gaya tulisan cerita dan puisi Karin juga
sama dengan Ratih. Panji seperti melihat Ratih dalam diri Karin.
Kedekatan Panji dan
Karin akhirnya kepergok Ivan. Ivan marah nggak nyangka ternyata cowok yang
bikin Karin menjauhinya hanya seorang tukang es krim. Pengakuan Panji ke Ivan
kalau ia dan Karin hanya berteman biasa justru disangkal Karin kalau sebenarnya
ia dan Panji sudah resmi pacaran. Ivan makin marah dan nyerang memukul Panji
untung saja Panji jago bela diri sehingga perkelahian tidak berlanjut karna
Ivan yang kalah langsung kabur.
Panji marah karna Karin
seenaknya ngaku pacaran sama Panji padahal kenyataannya Panji bukan pacar Karin
dan tidak cinta Karin. Karin spontan mengaku selama ini ia cinta Panji. Dari
pertama ketemu, Karin yakin Panji jantung hatinya. Panji kaget Karin sok pede. Panji
minta Karin jangan GR karna kebetulan saja Karin punya banyak kesamaan dengan
Ratih, almarhumah pacar Panji makanya
Panji mau didekati Karin. Panji malah nuduh Karin sengaja mencari tahu semua
hobi dan kesukaan Ratih termasuk makanan favorit Panji dan alergi Panji untuk
bisa menarik hati Panji. Tuduhan Panji bikin Karin kesal dan kecewa lalu pergi
meninggalkan Panji.
Berhari-hari nggak ketemu
Panji, Karin penasaran apa seh penyebab dia bisa berubah seperti Ratih. Semua
bermula setelah ia mendapat donor jantung. Karin pun maksa orang tuanya mengaku
siapa pendonor jantung Karin karna nggak mungkin orang tuanya tidak tahu.
Akhirnya orang tua Karin terpaksa kasih tahu tuh alamat pendonor jantung Karin.
Setelah ketemu alamatnya, Karin kaget ternyata
pendonor jantungnya bernama Ratih, kekasih Panji.
Kedua orang-tua Ratih cerita
kronologis kecelakaan beruntun, Ratih sedang menyebrang jalan lalu ditabrak
mobil pick up yang kemudian mengerem mendadak lalu menyusul mobil Karin yang
melaju kencang datang dari arah belakang menabrak mobil pick up. Ratih tahu
selain dia ada korban lain yaitu Karin aktris FTV idolanya yang jantungnya
rusak. Jelang ajalnya Ratih berpesan agar jantungnya didonorkan pada Karin.
Karna ikhlas mendonorkan jantung Ratih untuk Karin, orang tua Ratih minta orang
tua Karin merahasiakan pada Karin siapa pendonor jantungnya.
Tiba-tiba Panji datang tuh
ke rumah Ratih dan kaget melihat ada Karin. Makin yakin lah Panji kalau Karin
selama ini mencari tahu tentang Ratih dan Panji dari orang tua Ratih. Kesal
lagi-lagi Panji sembarangan nuduh, Karin pamit pulang sama orang-tua Ratih.
Sepeninggal Karin, orang-tua Ratih
menjelaskan pada Panji kejadian sebenarnya antara Ratih dan Karin.
Menyesal udah nuduh
Karin, Panji pun menemui Karin dan meminta maaf. Panji dan Karin mencoba saling
jujur tentang perasaan mereka masing-masing selama dua minggu tidak bertemu.
Panji sebenarnya kangen Karin tapi bingung ke mana mencari Karin karna nggak
tahu alamat Karin. Gitu juga Karin sebenarnya rindu tapi takut Panji
mengusirnya kalau Karin mendatangi Panji. Akhirnya Panji mengungkapkan cintanya
pada Karin dengan gaya romantis sambil memberikan secorong es krim. Karin
bahagia menerima es krim dan cinta Panji.
Comments
Post a Comment